Pola makanan Laut Tengah terkenal kaya akan variasi sayuran, buah, kacang, gandum dan ikan. Beberapa peneliti Spanyol mengkaji 11.000 orang dan mendapati bahwa mereka yang mengikuti pola makanan Laut Tengah memiliki kemungkinan 30% lebih rendah untuk terserang depresi dibandingkan dengan mereka yang makanannya nyaris tak memiliki unsur penting makanan Laut Tengah.
"Mekanisme spesifik mengapa kepatuhan yang lebih baik pada pola makanan Laut Tengah dapat membantu mencegah depresi tidak diketahui," kata Almudena Sanchez-Villegas dan rekannya di University of Las Palmas de Gran Canaria dan University of Navarra, Spanyol.
Namun para peneliti tersebut menyatakan anasir makanan itu mungkin meningkatkan fungsi pembuluh darah, memerangi peradangan, dan memperbaiki sel yang rusak berkaitan dengan oksigen. Semuanya dapat mengurangi kemungkinan perkembangan depresi.
Studi itu, yang disiarkan di dalam jurnal 'Archives of General Psychiatry', menambahkan bukti yang memperlihatkan manfaat kesehatan dari makanan Laut Tengah, termasuk berkurangnya resiko penyakit, diabetes, asma, dan kanker.
Studi tersebut menggunakan data dari rakyat Spanyol yang melaporkan asupan makanan mereka di dalam daftar pertanyaan mengenai kekerapan makanan mereka.
Para peneliti itu mempelajari seberapa dekat kebiasaan makan mereka dengan makanan Laut Tengah berdasarkan atas sembilan komponen: rasio tinggi asam lemak tak jenuh ke asam lemak jenuh; asupan sederhana alkohol dan makanan susu; konsumsi rendah daging; dan konsumsi tinggi kacang polong, buah, kacang, jagung, sayuran dan ikan.
"Orang yang mengikuti makanan Laut Tengah sangat mungkin memiliki kemungkinan 30% pengurangan resiko depresi dibandingkan dengan orang yang paling sedikit mengkonsumsi makanan Laut Tengah," tulis mereka. Jadi, mari perbaiki pola makan kita agar kita tetap sehat, baik secara jasmani maupun mental.