Menurut Erin Torneo dan Valerie Krauss, penulis The Bridal Wave, 77% wanita Amerika malah stress setelah mendengar kabar kalau sobatnya akan menikah. "Mereka langsung khawatir jadi yang terakhir sampai di pelaminan." Bagaimana, sedang berada di situasi yang sama?
Tenggat waktu
Hidup bukanlah suatu surat kabar yang punya batas akhir mutlak. Coba untuk beri diri Anda sedikit kelonggaran. Mungkin dulu semasa SMA ingin menikah di usia 26 tahun. Tetapi sang pangeran masih belum datang, tak berarti pria di depan mata langsung jadi pertimbangan!
Bukan pula balapan
Anda dan teman-teman Anda tak sedang lari maraton, berlomba untuk jadi yang pertama sampai ke garis akhir. Di sini, tak dicari pemenang atau yang terbaik. Alihkan jiwa kompetitif tadi ke hal yang lebih positif, karena iri hati hanya bikin capai diri saja. Nikmati hidup selagi bisa, teman!
Sekali seumur hidup
Coba saja Anda tanyakan mereka yang pernah bercerai. Apakah pernah terbersit di benak untuk pisah dengan mantan pasangan setelah menikah? Tentu tidak. Ingat, menikah bukanlah sebuah akhir, melainkan awal dari segalanya. Butuh pertimbangan yang lebih baik!
Source: Cosmopolitan, April 2009, halaman 210