Indonesia pernah memberlakukan peraturan denda kepada pengguna ponsel di jalan, namun dalam kenyataannya masih sering dijumpai pengemudi mobil bahkan pengendara sepeda motor masih leluasa menggunakan ponsel saat mengemudikan kendaraannya.
Penggunaan ponsel baik untuk berkomunikasi, sms bahkan mengakses jejaring sosial saat berkendara dari hasil penelitian berbagai negara mengatakan risiko kecelakaan bisa lebih berbahaya dibandingkan orang yang mengemudi dalam pengaruh obat-obatan ataupun minuman keras.
Dan hal ini ditegaskan oleh kepolisian dan Departemen Transportasi Darat di Malaysia yang memperingatkan kepada seluruh pengemudi mobil di negaranya untuk tidak menggunakan ponsel saat mengemudikan mobil. Terutama, mengakses situs jejaring sosial semacam Facebook atau Twitter untuk mengunggah foto.
Sepanjang tahun lalu, tercatat 100.143 pengemudi yang didapati sedang menggunakan ponsel saat mengemudi. Sedangkan paruh waktu pertama tahun ini, dari Januari-21 Juni 2012, tercatat ada 44.699 pelanggaran dilakukan. Kawasan tertinggi adalah Selangor, yaitu 20 persen dari total seluruh pelanggaran di negara tersebut.
Mohd Fuad Abdul Latiff, Federal Traffic deputy Chief Asst Comm, mengatakan seluruh pengemudi di Malaysia sudah mengetahui, bahwa menggunakan ponsel pada saat berkendara merupakan pelanggaran berat. Namun kenyataan yang sama dengan yang terjadi di Indonesia, yaitu kurangnya kesadaran tiap individu.
"Mengunggah status di Facebook atau Twitter sambil berkendara menjadi tren baru di kalangan pengemudi, khususnya menyangkut situasi lalu-lintas. Mereka pikir dengan membagi informasi sama saja menyediakan layanan publik ke warga lain. Tapi, mereka tidak sadar kondisi tersebut melanggar peraturan dan memposisikan diri mereka ke arah yang sangat berbahaya, termasuk pengguna jalan lain," beber Latiff.
Juga diingatkan, berdasarkan peraturan, mereka yang melanggar akan dikenakan denda 600 ringgit atau sekitar Rp 1.8 jutaan. Hal ini juga sekiranya bisa kembali digalakkan di Indonesia, agar budaya menggunakan ponsel saat berkendara baik mobil maupun sepeda motor bisa dihilangkan.
Sebab saat pengemudi menggunakan ponsel seperti untuk sms atau mengakses situs jejaring sosial hingga mengunggah foto, hal tersebut akan butuh waktu dan akan menyita fokus pengemudi pada jalan. Dan kasus ini yang kerap tidak disadari betapa besar bahaya yang siap menanti di depannya.