
Kejang-kejang dan gerakan yang tak terkontrol dapat menyulitkan seorang penyandang epilepsi perempuan yang sedang menyusui. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan perempuan epilepsi saat menyusui.
"Perempuan yang epilepsi dianjurkan tetap menyusui bayinya, namun harus memperhatikan beberapa hal," jelas Dr Kurnia Kusumastuti, Sp.S(K), Ketua Kelompok Studi (Pokdi) Epilepsi, dalam acara Seminar Media 'Tatalaksana yang tepat sangat diperlukan untuk mengontrol serangan pada Penyandang Epilepsi (PE) wanita dan anak' di Hotel The Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (14/6/2012).
Menurut Dr Kurnia, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat periode menyusui pada penyandang epilepsi perempuan: 1. Merawat bayi baru lahir sangat melelahkan, terutama bila bayi sering terbangun di malam hari. Kurang tidur dapat mencetuskan bangkitan, sehingga tidur siang akan sangat membantu.
2. Memberi makan atau mengganti baju bayi di lantai atau di kasur.
3. Bila sendirian di rumah, jangan memandikan bayi, cukup di seka saja dengan waslap.
4. Saat menggunakan kereta bayi, ikatkan kereta bayi ke badan ibu dengan tali yang kuat, sehingga tidak akan terlepas bila ibu mengalami bangkitan.
5. Mengikatkan anak ke badan ibu dengan tali yang kuat bila anak berada di luar kereta bayi.
6. Letakkan obat anti epilepsi (OAE) di tempat yang aman. Anak cenderung meniru perilaku ibunya, dikhawatirkan anak akan meminum OAE tersebut.
7. Bila anak menginjak dewasa, diskusikan epilepsi ini dengan dia secara bijaksana.
"Obat anti epilepsi (OAE) keluar lewat ASI, namun jumlahnnya kecil dan jarang menimbulkan masalah pada bayi. Namun bila bayi mengantuk terus (akibat ASI yang bercampur OAE), maka konsultasikan dengan dokter," tutup Dr Kurnia.