Tiga ponsel seri Asha yang dirilis Nokia di Jakarta hari Senin (9/7/2012) dilengkapi dengan tampilan baru yang sepenuhnya mengandalkan input dari gerakan jari pengguna.
Berbeda dengan Nokia Asha seri sebelumnya, ketiga seri Asha terbaru ini, yaitu Asha 305, 306, dan 311, tidak memiliki keyboard fisik. Adapun sistem operasi yang digunakan tetap memiliki basis sama, yaitu Series 40.
"Soal navigasi, pengguna tinggal menggerakkan jari dan melakukan
gesture seperti
swiping atau
flick untuk berpindah-pindah antar menu yang tampil di layar," ujar Martin Chirotarrab, Presiden Direktur Nokia Indonesia.
Tampilan
user interface Nokia Asha ini mirip dengan antarmuka OS Android dan iOS dengan barisan icon berukuran besar yang mewakili fungsi dan program ponsel. Di menu layar utama tersedia pull-down tab di sisi atas berisi daftar shortcut untuk fungsi-fungsi penting.
Untuk mendukung fungsionalitas
interface touchscreen ini, Nokia melengkapi Asha 305 dan 306 dengan layar
resistive touchscreen selebar 3 inci.
"Sementara, untuk Asha 311, memiliki layar
capacitive touchscreen yang dilapisi Corning Gorilla Glass sehingga scratch resistant," jelas Irwan Hermawan, Product Manager Nokia Indonesia.
Irwan mengklaim bahwa ponsel seri Asha sudah memiliki fungsionalitas
smartphone sehingga tak bisa lagi dikategorikan sebagai "
feature phone" biasa, seperti klasifikasi ponsel jenis ini pada umumnya.
Seri Asha sendiri adalah produk Nokia yang menyasar segmen pasar menenengah-bawah. Untuk menambah daya tarik, Asha, Nokia membundel 40 aplikasi gratis bersama dengan Asha 305, 306 dan 311. Rencananya ketiga ponsel sudah dapat diperoleh di Indonesia mulai bulan ini.