Asma al-Assad, Ibu Negara Suriah tengah menjadi buah bibir dunia. Betapa tidak, dia terlihat baik-baik saja dan tanpa beban meski negara itu sedang menghadapi perang saudara. Dia seolah acuh atas konflik terjadi walau ribuan orang terbunuh.
Sebuah data mencengangkan dilansir oleh situs Wikileaks. Di tengah pembantaian rakyat Suriah, Asma justru sibuk membenahi istana terletak di Latakia, Suriah. Tempat ini direnovasi dan dia menjadi bertindak menjadi arsitek perombakan itu. Dia membenahi seluruh ruangan agar terlihat indah.
Adalah wajar jika seorang ibu negara ikut menata rumah kediaman keluarganya. Tetapi satu hal disayangkan Asma membuang miliaran rupiah demi membeli perabotan baru bagi istana itu. Harganya bisa membuat orang lain tersentak. Meski kini kondisi rakyatnya bertolak belakang lantaran tengah menghadapi ancaman kelaparan akibat konflik bersenjata.
Dari bocoran surat elektronik di situs Wikileaks, Asma kedapatan membeli furnitur baru dari sebuah toko di Inggris Barat senilai Rp 4,15 miliar. Pembelian ini dilakukan pada Maret lalu. Di waktu sama sebuah desa di Provinsi Hama, Suriah, dibumihanguskan dan warganya dihabisi oleh milisi Shabiha.
Stasiun televisi Al Arabiya, Senin (16/7), mendapatkan salinan surat elektronik dikirimkan Menteri Urusan Rumah Tangga Suriah, Mansyur Azzam. Dari salinan itu diketahui Asma berbelanja lewat internet menggunakan surat elektronik milik Azzam. Terlihat jelas bebarapa barang pesanan Asma mulai dari lima buah lilin seharga Rp 141,5 juta dan 11 kursi ala Kaisar Usmani senilai Rp 311,3 juta.
Selain itu, Asma membeli meja makan bulat senilai Rp 150,9 juta, karpet Turki seharga Rp 160,3 juta, dan gantungan busana seharga Rp 47,1 juta. Semua ini demi kepuasan dia pada barang-barang mahal dan berlabel tinggi.
Kenyataan Asma Assad gemar berbelanja barang mewah tidak aneh. Saat masih tinggal di Inggris, dia memang terkenal glamor dan akrab dengan gemerlap kalangan sosialita. Bahkan profil dia pernah masuk dalam situs majalah gaya hidup ternama, Vogue, meski belakangan dihapus lantaran sikap dia mendukung pembantaian warga sipil di Suriah.