Fitur ini akan berjalan seperti kartu kredit atau kartu debit yang hanya menggesekkan pada mesin pembaca. Secara otomatis, nantinya uang yang ada dalam pulsa akan terpotong sesuai dengan jumlah transaksi yang dilakukan.
Fitur NFC ini awalnya dipakai oleh ISIS, perusahaan patungan antara operator AT&T, T-Mobile, dan Verizon Wireless. Perusahaan yang diluncurkan pada 16 November 2010 tersebut menangani sistem pembayaran mobile. Pada 19 Juli 2011, ISIS telah menjalin kerjasama dengan Visa, Mastercard, Discover, dan American Express.
Perlahan-lahan, vendor ponsel juga mulai tertarik mengadopsi sistem tersebut. Alhasil, HTC, Samsung, Blackberry dan Nokia pun memasukkan teknologi itu ke beberapa ponsel pintarnya.
Seperti dikutip Digitimes, vendor ponsel asal Taiwan menjelaskan porsi ponsel yang menggunakan fitur NFC saat ini masih kurang dari 10 persen. Tapi dalam dua hingga tiga tahun lagi bisa lebih dari 50 persen.
"Dompet mobile bisa dilakukan sedikitnya lima tahun lagi, tapi dengan penggunaan fitur NFC bisa dipercepat dalam dua hingga tiga tahun saja," jelas informan tersebut.
Cuma untuk menuju fitur pembayaran online itu akan dibutuhkan spesifikasi standar, baik dari sisi teknologi maupun kesiapan perangkatnya. Selain itu, operator, bank, perusahaan penerbit kartu kredit dan industri terkait harus membicarakan kesiapan teknologi itu untuk dijadikan alat pembayaran online.
Sumber : Kompas.com
